Banyak informasi dari berbagai lembaga pemerintah yang masih membingungkan. Pertanyaan ini adalah salah satu tugas yang harus diselesaikan dengan cepat oleh pemerintah pusat.
Namun, mengapa pemerintah mengembangkan implementasi kebijakan informasi Indonesia melalui sistem pemerintah elektronik (SPBE).
Desain Cité dari orang-orang, komitmen terhadap integrasi informasi melalui sistem didistribusikan secara seragam, harus sangat baik diperkirakan akan tegas dalam pembuatan kebijakan untuk bereaksi terhadap perubahan yang sangat kilat..
“Indonesia adalah negara penting dan aksesibilitas data yang terus berupa besar, jadi kami percaya bahwa kami membutuhkan nomor dan memodifikasi layanan pemerintah berbasis pemerintah,” jelas kanselir Universitas dari Padjadjaran Rina Indiastuti dalam penjelasan pada hari Rabu (19/5).
Dia juga menyatakan bahwa untuk memenuhi berbagai perubahan, semua program, kebijakan dan keputusan yang mencoba pemerintah untuk tujuan
Kegiatan yang memajukan bangsa Indonesia harus didasarkan pada informasi.
Ada informasi yang tepat untuk memfasilitasi manajemen negara dan wilayah untuk menciptakan keputusan yang lebih strategis.
Anggota bidang kelembagaan dan manajemen Kemenpan RB Rin Widyantini juga dikoreksi, jika informasi tersebut memiliki posisi penting dalam pengaturan politik
“Dari koordinasi yang berkembang antara lembaga pemerintah, bantu koordinasi dan menghilangkan silo antara lembaga pemerintah dan meningkatkan kapasitas dan kemampuan regulator dan pengaturan politik dalam formulasi kebijakan,” kata Rini.
Jika didasarkan pada masalah ini, Rini mendesak penggunaan informasi tentang peningkatan kualitas, keakuratan dan substitusi untuk formulasi kebijakan dan layanan publik.
Sistem Pemerintah Elektronik (SPBE) dan informasi Indonesia yang dibentuk oleh pemerintah memiliki koneksi yang dekat.
Keduanya adalah aspek-aspek penting dari segala cara operasi dalam penataan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Untuk Rini, Spbe dan informasi seperti 2 sisi uang. Kualitas spbe akan mendukung informasi kualitas. Yang sebaliknya, informasi berkualitas akan mendukung implementasi SPBE.
Ketentuan untuk mencapai transformasi digital
Direktur Jenderal Departemen Komunikasi dan Aplikasi Teknologi Informasi Republik Semuel A. Nama-nama Pangerapan, untuk mewujudkan informasi Indonesia, ada 3 konser yang perlu diperkuat, antara yang lain:
Pemerintah digital
Tugas pemerintah adalah untuk mengkompilasi peraturan dan kebijakan yang tepat yang mampu mendukung transformasi digital sesuai dan efektif.
Tidak hanya dalam proses pengaturan, pemerintah juga harus memantau permintaannya di lapangan.
Membangun penduduk digital
Ini dikalikan dengan kegiatan digital, penggunaan aplikasi digital, serta oleh pengembangan infrastruktur.
Tingkatkan Ekonomi Digital
Ekonomi digital sebagai salah satu sumber pendapatan baru melalui penciptaan SDM digital, untuk memperkuat teknologi pendukung sampai pengembangan studi dan inovasi digital.
Kemudian, untuk perumusan ASDEP dari kebijakan dan koordinasi pelaksanaan sistem administrasi pemerintah dan implementasi sistem pemerintah elektronik Kemenpan RB Cahyono Tri Birowo.
Birokrasi yang baik dan memiliki harus disiapkan. Karena birokrasi didukung oleh petir tata kelola dan perangkat berkualitas untuk menciptakan layanan publik yang sangat baik. Sangat tepat untuk menjadi lebih rendah untuk transformasi pemerintah yang telah dibuang secara numerik.
“Birokrasi akan berlangsung dengan terus terikat ketika orientasi pada hasil dan kinerja yang efektif, efisien dan murah dan didukung oleh budaya birokrasi terintegrasi besar,” kata Cakono.
Kebutuhan akan sertifikasi
Tetapi untuk mewujudkan impian informasi Indonesia, selalu ada hambatan, itu adalah persimpangan informasi.
Direktur Layanan Informatika Informasi Kementerian Komunikasi dan Informasi, Bambang Dwi Angono menyatakan bahwa, jika hampir semua lembaga pemerintah mengaku memiliki informasi dan data yang dilindungi oleh peraturan dalam kategori dengan benar.