Market saham memang memiliki keanehan-keanehan tersendiri. Ada hal-hal unik yang terjadi di market saham yang mungkin tidak kita pahami.
Terkadang juga, keanehan-keanehan tersebut tidak dapat dijelaskan secara ilmiah.
Fenomena itu dinamakan market anomaly. Nah, apa saja sih anomali-anomali yang biasa terjadi di pasar saham?
Mari kita simak.
Perusahaan kecil cenderung mengalahkan perusahaan besar
Ini adalah anomali yang sering terjadi. Perusahaan-perusahaan kecil, banyak yang return sahamnya mengalahkan perusahaan besar.
Alasannya mungkin karena perusahan kecil itu baru merintis, penjualannya dapat naik berlipat-lipat kali hingga mencapai stage maturity. Dari 1 pelanggan ke 5 saja itu udah naik 400%.
Sebaliknya, perusahaan besar sudah berada di puncak. Saham-saham perusahaan besar cenderung lebih stabil, konsumennya sudah terbentuk dan pertumbuhannya terbatas.
Top performer tahun ini cenderung buruk di tahun depan
Saham-saham yang performanya bagus dalam 1 tahun, biasanya akan turun di tahun berikutnya.
Kebalikannya, saham-saham yang performanya buruk dalam 1 tahun, biasanya juga akan recover di tahun berikutnya.
Anomali ini ada hubunganya dengan valuasi di mana saham bergerak overvalued dan undervalued.
Weekend effect
Anomali yang ini juga sulit dijelaskan. Saham pada hari jumat biasanya cenderung lebih menguat, sedangkan pada hari senin, saham cenderung turun.
Tidak ada alasan yang bisa menjelaskan hal ini. Kalau dikira-kira sih, mungkin menjelang weekend, mood investor itu lebih baik.
Anomali-anomali tersebut tidak perlu dipandang serius.
Kalian juga jangan trade hanya berdasarkan anomali. Mentang-mentang di hari jumat kebanyakan saham naik, terus kalian beli sahamnya di hari jumat aja.
No, it doesn’t work like that.
Anomali dalam market saham itu tidak ada yang akurat 100%. Jika ada, itu juga lama-lama akan hilang karena mekanisme market tidak memungkinkan adanya metode trading yang akurat 100%.
Yes, kalian tidak salah membaca, market tidak memungkinkan adanya metode trading yang tingkat akurasinya mencapai 100%, not even 90%, it’s just impossible.
Jika ada pattern yang berulang, lama kelamaan orang-orang akan mengetahui, semakin banyak diketahui, pattern tersebut akan hilang, maka dari itu anda bisa melakukan investasi saham dengan instrumen anda sendiri.