Mengenal Tulang Pipih, dari Struktur, Fungsi, hingga Gangguannya

Tulang pipih adalah salah satu dari empat jenis tulang dalam sistem rangka manusia, yang juga mencakup tulang panjang, pendek, dan tidak beraturan. Tulang pipih memiliki bentuk yang tipis dan relatif datar dengan permukaan yang luas, dan berfungsi untuk melindungi organ-organ vital serta menyediakan area untuk perlekatan otot. Berikut adalah penjelasan tentang struktur, fungsi, dan gangguan yang berkaitan dengan tulang pipih:

Struktur Tulang Pipih

Tulang pipih memiliki struktur yang khas dan berbeda dari jenis tulang lainnya:

  • Bentuk dan Ketebalan: Tulang pipih umumnya berbentuk tipis dan lebar. Mereka memiliki ketebalan yang relatif kecil dibandingkan dengan panjang dan lebarnya, sehingga sering kali tampak datar.
  • Komposisi: Tulang pipih terdiri dari dua lapisan luar yang keras dan lapisan tengah spongiosa atau trabekular. Lapisan luar terdiri dari korteks tulang yang padat, sedangkan lapisan dalam berisi jaringan tulang spons yang ringan dan berongga.
  • Permukaan: Permukaan tulang pipih biasanya halus dan berfungsi sebagai tempat perlekatan otot serta perlindungan organ. Beberapa tulang pipih juga memiliki tonjolan atau prosesus untuk tempat perlekatan ligamen dan tendon.

Fungsi Tulang Pipih

Tulang pipih memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia:

  • Perlindungan Organ Vital: Salah satu fungsi utama tulang pipih adalah melindungi organ-organ vital di dalam tubuh. Contohnya termasuk tulang tengkorak yang melindungi otak, tulang dada (sternum) dan rusuk yang melindungi organ-organ di dada seperti jantung dan paru-paru, serta tulang panggul yang melindungi organ-organ pelvis.
  • Dukungan Struktur: Tulang pipih juga berfungsi untuk memberikan dukungan struktural dan stabilitas. Mereka berfungsi sebagai titik perlekatan bagi otot-otot besar yang memungkinkan pergerakan tubuh.
  • Produksi Sel Darah: Beberapa tulang pipih, seperti tulang panggul dan sternum, mengandung sumsum tulang merah yang berfungsi dalam produksi sel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Gangguan pada Tulang Pipih

Beberapa gangguan dapat mempengaruhi tulang pipih, termasuk:

  • Fraktur: Fraktur atau patah tulang pipih dapat terjadi akibat trauma atau benturan keras. Misalnya, fraktur tengkorak dapat terjadi akibat kecelakaan atau benturan. Fraktur ini bisa mempengaruhi fungsi perlindungan organ yang dilindungi oleh tulang pipih tersebut.
  • Osteoporosis: Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan tulang berkurang, meningkatkan risiko patah tulang. Tulang pipih, seperti tulang panggul dan tengkorak, dapat terkena osteoporosis, mengakibatkan kelemahan struktural dan peningkatan risiko fraktur.
  • Tumor Tulang: Tumor atau kanker tulang, seperti osteosarkoma, dapat mempengaruhi tulang pipih. Tumor ini dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan gangguan fungsi.
  • Infeksi: Infeksi tulang atau osteomielitis dapat mempengaruhi tulang pipih, menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan. Infeksi ini dapat mempengaruhi lapisan luar dan dalam tulang.
  • Kelainan Bawaan: Beberapa kelainan bawaan atau genetik dapat mempengaruhi bentuk dan struktur tulang pipih. Misalnya, kondisi seperti craniosynostosis, di mana tulang tengkorak menyatu terlalu cepat, dapat mempengaruhi bentuk tengkorak.