Ketika bayi tidak diimunisasi, risiko terkena komplikasi penyakit menular meningkat secara signifikan. Penyakit menular seperti campak, polio, pertusis (batuk rejan), tetanus, dan difteri dapat menyebabkan komplikasi serius yang berpotensi mengancam jiwa, terutama pada bayi yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang matang. Berikut adalah beberapa contoh komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakit menular pada bayi yang tidak diimunisasi:
- Campak: Campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia (infeksi paru-paru), ensefalitis (peradangan otak), atau otitis media (infeksi telinga). Ensefalitis campak adalah komplikasi yang paling serius, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, kecacatan, atau kematian.
- Polio: Polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian jika virus menyerang sistem saraf. Komplikasi polio dapat berupa kelumpuhan otot, kesulitan bernapas, atau masalah pernapasan yang mengancam jiwa.
- Pertusis (Batuk Rejan): Pertusis dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi yang belum diimunisasi, termasuk pneumonia, kejang, kerusakan otak, atau kematian. Bayi yang terinfeksi pertusis juga berisiko tinggi terkena apnea (hentian napas) yang berpotensi fatal.
- Tetanus: Tetanus dapat menyebabkan kejang otot yang kuat, yang dapat mengakibatkan patah tulang, gangguan jantung, atau kesulitan bernapas. Jika infeksi tetanus tidak diobati, bisa berakibat fatal.
- Difteri: Difteri dapat menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, kerusakan jantung, atau kerusakan saraf. Jika tidak diobati, difteri bisa berakibat fatal.
- Rubella: Jika ibu hamil terinfeksi rubella, virus dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi yang sedang dikandungnya, seperti kebutaan, gangguan pendengaran, atau cacat jantung. Ini dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius bagi bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi rubella selama kehamilan.
- Penyakit Haemophilus influenzae tipe B (Hib): Hib dapat menyebabkan infeksi serius seperti pneumonia, meningitis (peradangan otak), atau epiglotitis (peradangan pada epiglotis). Komplikasi ini dapat mengancam jiwa dan meninggalkan dampak jangka panjang pada kesehatan bayi.
- Penyakit Pneumokokus: Infeksi pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, atau sepsis (infeksi darah). Komplikasi-komplikasi ini dapat berakibat fatal atau menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh.
Mencegah penyakit menular melalui imunisasi adalah langkah yang penting dalam menjaga kesehatan bayi dan mencegah komplikasi yang serius. Dengan memberikan imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan, kita dapat melindungi bayi dari penyakit-penyakit serius dan membantu menciptakan komunitas yang lebih sehat dan aman bagi semua orang.